Bawa Semangat Kemerdekaan, Pesta Rakjat BTU Tempo Doeloe Diapresiasi Wali Kota Malang
Reporter
Riski Wijaya
Editor
A Yahya
24 - Aug - 2025, 09:44
JATIMTIMES - Gelaran Pesta Rakyat BTU Tempo Doeloe berhasil mendapat antusias masyarakat. Event yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80 itu berlangsung selama tiga hari, dan sukses digelar dengan meriah.
Gelaran itu berhasil mengobati rindu masyarakat Kota Malang dengan menghadirkan kenangan kebersamaan bernuansa tempo dulu. Nuansa tempo dulu juga semakin kuat dengan penataan tenda dan tenant UMKM yang disajikan.
Baca Juga : BEN Carnival Kota Blitar: Kebersihan Terjaga, Ekonomi Warga Ikut Bangkit
Tenant tersebut menggunakan bahan etnic. Seperti bambu hingga beratap rumbai dari daun kelapa kering. Tak hanya itu, warga RW 18 yang terlibat dalam event tersebut juga menjajakkan produk jajanan dan kerajinan bernuansa tempo dulu.
Seperti gulali, cenil, lupis, rangin dan beragam produk lainnya. Event yang diinisiasi oleh warga RW 18 Kelurahan Madyopuro itu pun berhasil mendapat apresiasi dari Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat yang turut hadir pada Sabtu (23/8/2025).
"Tentu kami memberikan apresiasi atas terselenggaranya event di wilayah RW 18, Kelurahan Madyopuro, terlebih dengan membawa semangat kemerdekaan," tutur Wahyu, Sabtu (23/8/2025).
Apalagi menurutnya, hal tersebut juga sejalan dengan perintah Presiden untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-80 RI dengan semangat kebersamaan bersama masyarakat. "Sehingga memang banyak kegiatan yang harus dilakukan bersama masyarakat," kata Wahyu.
Sementara itu, Ketua RW 18 Kelurahan Madyopuro, Reza Setyawan mengatakan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah pemberdayaan ekonomi dan kreativitas masyarakat. Menurutnya, konsep tempo dulu lahir dari kerinduan warga untuk menghadirkan suasana khas masa lalu yang lebih hangat dan guyub.
Pembukaan acara berlangsung Jumat (22/8/2025) pukul 15.00 WIB di jalan utama Blok GA Perumahan BTU diawali dengan atraksi kesenian bantengan dan bazar UMKM bertema tempo dulu. Sebanyak 35 pelaku UMKM ikut ambil bagian, terdiri dari warga RW 18 dan beberapa tenant dari luar daerah untuk melengkapi variasi produk.
Selama tiga hari, Pesta Rakyat menghadirkan agenda yang berbeda setiap harinya. Hari pertama fokus pada kesenian bantengan dengan melibatkan kelompok bantengan dari Madyopuro.
Baca Juga : Berkandang di Kanjuruhan, Arema FC Catat Kemenangan Kedua
Hari kedua diisi dengan inagurasi dan pertunjukan seni tradisional maupun kontemporer hasil kreativitas warga, serta penampilan bintang tamu lokal. Sementara hari ketiga difokuskan pada bidang olahraga, meliputi senam bersama dan jalan sehat.
Reza berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat lebih luas bagi warga.
“Harapan kami, acara ini bukan sekadar hiburan untuk memperingati HUT Kemerdekaan, tapi juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat RW 18. Ini sekaligus bentuk dukungan kami terhadap program Kota Malang 1.000 Event dan mewujudkan Kota Malang mbois berkelas,” jelas Reza.
Pesta Rakyat BTU Tempo Doeloe pun menjadi contoh kolaborasi lintas bidang di tingkat lingkungan, memadukan seni, budaya, olahraga, dan ekonomi kerakyatan yang dihidupkan dari partisipasi warga sendiri.
