Raih Penghargaan ProKlim 2025, Wali Kota Malang Dorong Ekspansi ke Seluruh Kelurahan
Reporter
Riski Wijaya
Editor
A Yahya
02 - Dec - 2025, 11:22
JATIMTIMES - Prestasi Kota Malang di ajang Program Kampung Iklim (ProKlim) 2025 tidak sekadar menjadi seremoni penghargaan. Dua apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan BPLH yang diterima Senin (1/12) di Hotel Grand Sahid Jakarta justru dijadikan momentum bagi Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, untuk memperluas gerakan mitigasi iklim hingga merata ke seluruh kelurahan.
Dalam ajang tersebut, Kota Malang membawa pulang dua penghargaan sekaligus: kategori Pembina ProKlim yang diserahkan kepada Wali Kota Wahyu Hidayat, serta penghargaan bagi Komunitas ProKlim RW 02 Kelurahan Arjosari yang dinilai sukses mengeksekusi aksi nyata penguatan ketahanan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Baca Juga : Daftar Bansos yang Cair Desember 2025: PKH, BPNT, hingga BLT Kesra
Wali Kota Wahyu menyebut capaian ini menjadi “tolok ukur” sekaligus pengingat bahwa tantangan iklim semakin kompleks dan membutuhkan respons yang lebih konsisten. Dua hal fundamental pun ia garis bawahi: kebijakan yang berkelanjutan serta komitmen yang dijaga tanpa putus.
“Selamat untuk ProKlim RW 02 Arjosari. Tapi penghargaan bukan akhir, justru ini pengingat bahwa tantangan semakin besar. Ada dua hal yang harus dijaga: kebijakannya, dan konsistensi atas komitmen yang sudah dibangun,” tegas Wahyu.
Ia menegaskan komitmen Pemkot untuk memperluas ProKLim ke seluruh 57 kelurahan sebagai bagian dari visi “Ngalam Seger” dalam Dasa Bhakti.
Langkah ini dilakukan melalui pendekatan kolaboratif yang mengalir dari bawah ke atas maupun sebaliknya, agar gerakan adaptasi dan mitigasi iklim benar-benar hidup di tingkat masyarakat.
“Semua kelurahan harus punya ProKlim. Harapan saya program ini tidak parsial, tapi berkelanjutan dan dilakukan oleh semua,” ujarnya.
Baca Juga : Indeks Pembangunan Manusia Kota Malang 2025 Tembus 85,55, Tertinggi Kedua di Jatim
Konsistensi semua pemangku kepentingan, mulai pemerintah, komunitas, hingga warga, menurut Wahyu menjadi kunci agar Kota Malang mampu menjawab tantangan perubahan iklim sekaligus memenuhi tuntutan pembangunan berkelanjutan.
Dirinya juga berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi lintas elemen sebagai prasyarat dalam menyelesaikan persoalan perkotaan yang kian kompleks.
“Permasalahan kota seperti Malang itu tidak bisa diselesaikan dengan sulapan. Melalui Dasa Bhakti, saya dan wakil wali kota berkomitmen menyelesaikan persoalan secara bertahap sebagai wujud tanggung jawab kepada masyarakat,” tutupnya.
