JATIMTIMES - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program prioritas nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, resmi mulai dilaksanakan di Kabupaten Situbondo.
Tahap awal pelaksanaan program ini difokuskan pada lima kecamatan dengan melibatkan dapur mitra Badan Gizi Nasional (BGN) yang dikelola 5 Satuan Pelayan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kotakan, Panji, Panarukan, Kendit dan Suboh Kabupaten Situbondo.
Baca Juga : Pacu Jalur ala Warga Surabaya, Gunakan Perahu Sederhana tapi Tetap Meriah
Peresmian perdana program ini berlangsung pada Selasa (19/08/2025) menyasar sekitar 20 ribu siswa di 19 lembaga pendidikan terdiri dari jenjang yang terlibat mulai dari Kelompok Bermain, TK, SD, hingga SMA
M. Haikal Rizky Fajrial, Kepala SPPG Kotakan, Kecamatan Situbondo, menyampaikan bahwa dapur MBG yang sudah beroperasi masih terbatas. Untuk sementara, masing-masing kecamatan baru memiliki satu dapur pusat.
"Jadi tiap kecamatan itu nantinya akan ada tambahan dapur lagi. Untuk saat ini masih satu dapur per kecamatan, sedangkan sisanya masih dalam proses pembangunan," ujarnya.
Haikal menambahkan, jumlah porsi yang disiapkan pada tahap awal sekitar 20 ribu per hari. Angka tersebut akan terus bertambah seiring dengan pengembangan dapur di kecamatan lainnya. “Beberapa kecamatan baru akan mulai operasional awal September atau pertengahan bulan depan. Jadi jumlah penerima makan bergizi gratis ini bisa terus berubah dan bertambah,” jelasnya.
Program MBG sendiri dirancang fleksibel menyesuaikan dengan kondisi wilayah. Setiap dapur MBG akan melayani radius maksimal 6 kilometer, dengan jumlah penerima yang berbeda sesuai cakupan sekolah di wilayah tersebut. Sasaran utama mencakup siswa KB, TK, SD, SMP, SMA, MI, MTs, hingga santri pondok pesantren.
“Alhamdulillah, program MBG ini mulai berjalan di Kabupaten Situbondo, Khususnya di SPPG Kotakan Situbondo. Kami sudah meninjau dapurnya dan semua sudah sesuai standar BGN. Para siswa pun terlihat sangat senang dan menikmati menu yang disajikan,” ungkap Haikal.
Menurutnya, ke depan program MBG akan menjangkau lebih luas. Total kebutuhan di Kabupaten Situbondo diperkirakan mencakup 197.000 siswa dari seluruh jenjang pendidikan, termasuk posyandu dan ibu hamil. Karena itu, pengadaan dapur terus dikebut bekerja sama dengan Pemkab Situbondo, Kodim 0823, serta mitra setempat.
“Setiap dapur ditargetkan bisa melayani sekitar 2.000 siswa. Berdasarkan kebutuhan wilayah, minimal dibutuhkan 17 dapur agar layanan bisa optimal di seluruh kecamatan,” terangnya.
Baca Juga : Pembakaran Limbah Sebabkan Tempat Pemotongan Kayu di Kepanjen Kebakaran
Selain menyasar peningkatan gizi anak sekolah, program MBG juga diharapkan memberi dampak positif pada sektor ekonomi lokal. Pasalnya, beras, sayur, dan buah-buahan yang dipakai dalam program ini dipasok dari petani dan UMKM di Situbondo. Dengan begitu, selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia, program ini juga sekaligus mendorong perputaran ekonomi masyarakat.
“Kami akan mempercepat pengadaan dapur ini. Mohon doa dan dukungan semua pihak, karena bahan pangan lokal Situbondo sudah sangat siap mendukung program ini,” pungkas Haikal.
Sementara itu, kepala sekolah dasar negeri (SDN) 2 Mimbaan, Habibah Rahmawati sebagai sekolah yang siswanya menjadi penerima manfaat MBG menyampaikan bahwa program MBG sangat bermanfaat untuk siswanya yang mayoritas dari keluarga ekonomi menengah.
"Alhamdulillah ini sangat membantu, namanya sekolah kami termasuk sekolah kecil, dimana kondisi ekonomi wali murid kami menengah, dengan adanya program ini sangat membantu dari segi ekonomi," ujar Habibah.
Tidak hanya itu, Habibah juga menjelaskan dari segi Gizi makanannya lebih baik dari biasa dimakan oleh siswa. "Kalau saya lihat dari segi gizi sangat baik, mulai dari nasi, lauk, sayur dan buah, great nya sangat baik. Dari segi ekonomi orang tua dapat dari pemenuhan gizi dapat sehingga anak bisa lebih sehat dan cerdas," pungkasnya.
Program MBG bukan hanya sebatas pemberian makanan gratis, melainkan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk mencetak generasi emas Indonesia. Dengan asupan gizi yang seimbang sejak dini, anak-anak diharapkan tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.