JATIMTIMES - Kondisi Jatim kian kondusif dan berangsur normal. Itu dengan tak adanya kembali demo susulan. Suasana ini pun disyukuri oleh banyak pihak.
Salah satunya dari anggota DPD RI, Lia Istifhama. Ia menyebut kebijakan pemerintah, terutama Presiden Prabowo Subianto, yang menerapkan WFH (Work From Home), di beberapa instansi mulai 1 hingga 4 September sudah tepat.
Baca Juga : Demo 4 September 2025: BEM SI Gelar Aksi Damai di DPR, Usung 17+8 Tuntutan Mendesak
Langkah serupa juga diberlakukan pada pembelajaran sekolah dan dan perguruan tinggi. Menurut ning Lia, sapaan akrabnya, kebijakan yang diterapkan di beberapa kota seperti Surabaya dan Jakarta tersebut, sangat efektif.
“Alhamdulillah, kebijakan WFH atau daring, efektif menekan potensi meluasnya aksi-aksi yang membuat situasi tidak kondusif. Kebijakan ini patut diapresiasi karena pemerintah pun memberlakukan hanya sementara, yaitu hanya meredakan tensi situasi yang kemarin sempat tidak normal di berbagai wilayah,” jelasnya di sela aksi bagi bunga pesan damai, di Surabaya.
Menurut dia dengan kebijakan WFH memiliki pengaruh pada refleksi semua, menjadi evaluasi semua pihak dan berujung pada kesamaan visi. "Bahwa apapun yang menjadi pikiran maupun tindakan, sejatinya jangan meluas kepada hal-hal yang justru merugikan kepentingan public. Apalagi memberikan impact kurang baik pada nama Indonesia secara global,” jelasnya.
Ning Lia, juga mengapresiasi sosok Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. “Tentu sangat tidak mudah bagi seorang pemimpin untuk menemukan solusi yang bersifat universal, yang dalam Islam, ada istilah Rahmatan lil ‘alamin, bagaimana sebuah pengejawantahan sikap ‘kasih sayang bagi seluruh alam’. Yaitu menebar kasih dan cinta kepada semua pihak," ujarnya.
“Beliau menemui massa yang datang ke Grahadi dengan dialog interpersonal, yaitu dari hati ke hati. Ini yang disebut kebesaran hati paripurna," ujarnya.
Baca Juga : Pemkot Malang Serap Aspirasi Driver Ojol Soal Shelter dan BPJS
Di akhir, ning Lia mengapresiasi upaya humanis Polda Jatim dalam menangani anak-anak yang terlibat aksi kerusuhan. Selain itu, ia pun berharap live tiktok kelak diizinkan hanya untuk e commerce atau aktivitas jual beli yang melibatkan pelaku usaha UMKM.
“Terkait live tiktok, kita harus akui bahwa ini sangat efektif dalam menekan potensi meluasnya provokasi yang meracuni mental dan moral anak-anak dibawah umur. Namun saya berharap live tiktok bisa diizinkan kembali namun hanya untuk pelaku usaha UMKM,” pungkasnya.
