free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Bekal Cepat Basi Bisa Picu Keracunan, Ini 5 Tips Sederhana Agar Tahan Lebih Lama

Penulis : Mutmainah J - Editor : Dede Nana

27 - Sep - 2025, 06:48

Placeholder
Ilustrasi bekal makanan. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Belakangan, kasus makan bergizi gratis (MBG) mencuat di berbagai daerah dan menimbulkan keresahan publik. Ratusan siswa bahkan dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap menu yang sudah tidak layak konsumsi atau basi. Fenomena ini membuka mata banyak pihak bahwa menjaga kualitas makanan, terutama bekal yang harus bertahan berjam-jam sebelum disantap, bukanlah perkara sepele.

Menurut Kepala Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jawa Barat, dr. Ryan Bayusantika Ristandi, ada dua faktor utama yang menyebabkan MBG cepat rusak: faktor mikrobiologi (perkembangan bakteri bila suhu penyimpanan tak tepat) dan faktor fisik (kontaminasi silang dari peralatan atau udara).

Baca Juga : Pemadaman Elf Terbakar di Tol Singosari Libatkan 3 Mobil Damkar

Mengutip desakan anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, agar menu MBG baru dimasak “di atas jam 03.00 pagi” untuk menjaga kesegaran saat disajikan, menunjukkan bahwa pengaturan waktu masak dan distribusi menjadi langkah penting dalam mitigasi risiko.

Dengan latar belakang tersebut, penting bagi kita memahami cara agar bekal makanan tidak mudah basi—baik untuk penggunaan pribadi di sekolah, kerja, maupun sebagai pelengkap program gizi. Berikut tips praktis yang bisa diterapkan:

Tips Agar Bekal Tidak Mudah Basi

1. Jangan menutup kotak bekal ketika masih panas

Uap dari makanan panas akan membentuk kelembapan di dalam kotak dan mempercepat kerusakan mikroba. Oleh karena itu, sebelum mengemas makanan ke dalam kotak bekal, pastikan makanan sudah berada di suhu ruang terlebih dahulu. Gunakan piring lebar atau nampan agar panas bisa cepat hilang, daripada langsung memasukkan makanan panas ke dalam wadah tertutup.

2. Perencanaan menu bekal dan waktu makan

Salah satu kunci agar bekal tetap aman adalah menyusun menu berdasarkan waktu konsumsi. Misalnya, jika bekal akan dikonsumsi sekitar pukul 12.00 siang, maka bahan yang mudah rusak seperti sayuran hijau bisa tetap digunakan, selama rantai penyimpanannya baik (terjaga suhu, tidak lembap, tidak terpapar udara panas).

3. Pisahkan lauk berminyak dengan makanan lain

Lauk yang mengandung minyak (tumis, gorengan) bisa mempercepat kerusakan makanan lain lewat penyebaran lemak dan kelembapan. Sebisa mungkin, simpan lauk berminyak dalam wadah terpisah agar tidak bercampur dengan nasi atau sayuran.

4. Hindari membungkus makanan dengan plastik (terutama lauk berkuah atau santan)

Makanan berkuah atau berbahan santan cepat rusak bila dibungkus plastik, karena plastik cenderung menahan kelembapan. Sebaiknya gunakan kotak bekal anti tumpah (leakproof) agar kuah tetap aman dan makanan tidak mudah rusak.

5. Hindari menaruh bekal di suhu panas ekstrem

Jangan tinggalkan bekal di dalam mobil, bagasi motor, atau dekat jendela yang terkena sinar matahari langsung. Suhu panas ekstrem mempercepat pertumbuhan mikroba. Bila memungkinkan, simpan bekal di tempat yang sejuk, atau gunakan cooler bag/ice pack.

Data Kasus Keracunan MBG di Indonesia

Beberapa kasus besar keracunan MBG yang dilaporkan media nasional antara lain:

• Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat – 1.333 siswa keracunan setelah mengonsumsi MBG di wilayah Cipongkor dan Cihampelas.

• Garut, Jawa Barat – 569 pelajar mengalami gejala keracunan.

Baca Juga : Kendaraan Elf Terbakar di Tol Singosari, Angkut Belasan Penumpang

• Tasikmalaya, Jawa Barat – 400 siswa menjadi korban kasus serupa.

• Bogor, Jawa Barat – 210 siswa dilaporkan keracunan setelah mengonsumsi MBG.

• Cianjur, Jawa Barat – awalnya 78 siswa, namun data berkembang hingga 165 siswa yang terdampak.

• Secara nasional – total korban diduga mencapai 4.711 orang (data per 22 September 2025).

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa program penyediaan makanan massal (seperti MBG) harus sangat memperhatikan standar sanitasi, waktu produksi, distribusi, dan manajemen suhu. Ketidakteraturan sekecil apa pun bisa berdampak besar terhadap kesehatan penerima manfaat.

Isu MBG basi mengingatkan kita bahwa keamanan pangan dan manajemen bekal adalah hal yang sangat krusial, tidak boleh diabaikan. Seperti yang ditegaskan Kepala Labkes Jabar, “Suhu penyimpanan yang tidak tepat dan kontaminasi fisik merupakan pintu utama masuknya mikroba patogen ke dalam makanan.”

Dengan menerapkan tips pengemasan dan penyimpanan yang tepat—mendinginkan dulu makanan, memisahkan lauk berminyak, menggunakan wadah kedap, serta menjaga suhu sekitar—kita bisa meminimalkan risiko bekal menjadi basi.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin memastikan bekal tetap aman dan sehat dikonsumsi.


Topik

Peristiwa makan bergizi gratis mbg basi keracunan makanan tips bekal makanan aman



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sidoarjo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Dede Nana