JATIMTIMES - Founder Saung Kanak Nusantara Rizka Amaliah mendapat kesempatan berbagi pengalaman di acara Semesta Buku Gramedia pada Kamis (2/10/2025), di Malang Creative Center. Gelar wicara bertajuk "Mengasah Imajinasi dan Percaya Diri Anak lewat Cerita" ini berlangsung dari pukul 16.30 hingga 18.00 WIB dan dihadiri para pecinta buku dari berbagai komunitas.
Acara dimulai dengan pertanyaan seputar hubungan imajinasi dengan rasa percaya diri anak. Menurut Rizka, imajinasi memiliki peran penting dalam membangun kepercayaan diri anak sejak dini.
Baca Juga : TPK Hotel di Kota Malang Agustus 2025 Turun, BPS Sebut Dipengaruhi Demo Ricuh
"Kekuatan imajinasi anak sebenarnya sangat luar biasa. Lewat cerita dan imajinasi, anak-anak akan terlatih untuk mengungkapkan emosi dan argumentasi. Dengan respons positif dari lingkungannya, hal ini akan membentuk rasa percaya diri anak secara alami," ujar Rizka.
Dalam kesempatan itu, Rizka juga memperkenalkan Saung Kanak Nusantara sebagai wadah bagi anak-anak untuk belajar menulis, mendongeng, hingga melatih keberanian. Menurut dia, anak-anak bisa menjadi penulis maupun pendongeng dengan kekuatan imajinasinya sendiri.
"Anak-anak itu imajinasinya luar biasa. Tidak perlu menjejalkan pemikiran dan imajinasi di kepala kita kepada mereka. Kita cukup memberikan pemantik dan mengarahkan. Maka, mereka akan menemukan ritmenya sendiri dalam menulis cerita," ungkapnya.
Tak hanya Rizka. Kak Happy Rose Mary -penulis sekaligus ilustrator Saung Kanak Nusantara—juga ikut berbagi pengalaman. Ilustrator yang sempat tampil di Asian Festival of Children's Content 2025 ini menekankan bahwa ilustrasi adalah salah satu kekuatan utama dalam cerita anak.
"Ilustrasi cerita anak tidak boleh sama persis seperti teks. Ada hal di luar teks yang harus diungkapkan, seperti ekspresi dan bentang latar yang mungkin tidak tergarap di dalam teks," ucapnya.
Rizka menambahkan bahwa buku anak memiliki keistimewaan tersendiri karena menghadirkan konsep gambar bercerita dan cerita bergambar yang membedakannya dari buku orang dewasa.
Agenda yang berlangsung meriah ini juga menghadirkan sesi tanya jawab. Salah satunya datang dari Sri Rahayu, perwakilan Komunitas Pejuang Mimpi, yang menanyakan tips mendongeng untuk anak-anak disabilitas.
Founder Saung Kanak Nusantara, Rizka Amaliah (tengah) menerima sertifikat serta cenderamata dari perwakilan Gramedia Kayu Tangan Malang. (Foto: istimewa)
Baca Juga : Banjir dan Longsor di Malang Rusak 10 Bangunan, Warga Sumawe Terpaksa Mengungsi
Menjawab hal itu, Rizka berbagi pengalaman pribadinya. Ia menyebut mendongeng di hadapan anak-anak disabilitas memang penuh tantangan. Untuk menjaga fokus mereka, pendongeng bisa melibatkan audiens dengan gerakan sederhana seperti tepukan atau menirukan karakter dalam cerita.
"Pendongeng juga harus peka terhadap respons audiens. Jika audiens mulai tidak fokus, berarti harus ada ice breaking. Meninggikan suara atau membuat gerakan yang unik juga bisa menjadi alternatif," kata Rizka.
Menutup acara, Rizka menyerukan agar para orang tua memberi ruang kecil di rumah untuk anak-anak mengekspresikan diri. "Imajinasi anak akan terasah sejak dari rumah. Rasa percaya diri, kecintaan terhadap imajinasi, dan cerita dimulai dari keteladanan orang tua," pesannya.
Acara kemudian ditutup dengan penyerahan sertifikat serta cenderamata dari perwakilan Gramedia Kayu Tangan Malang sebagai bentuk apresiasi kepada para pengisi acara.
