JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi tsunami untuk lima wilayah di Indonesia setelah terjadi gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,4 di Laut Filipina, Jumat (10/10/2025). Gempa tersebut memicu potensi gelombang tsunami di sejumlah daerah di Sulawesi dan Papua.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan bahwa hasil pemodelan menunjukkan gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami dengan tingkat ancaman “waspada”.
Baca Juga : Gempa 7,6 Magnitudo Guncang Mindanao, Indonesia dan Filipina Waspada Tsunami
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami, dengan tingkat ancaman Waspada di Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara Bagian Selatan, Minahasa Bagian Selatan, dan Supiori," ujar Daryono, dikutip dari akun X pribadinya, Jumat (10/10/2025).

5 daerah yang berpotensi waspada tsunami. (Foto: X)
BMKG melaporkan, guncangan gempa cukup kuat dirasakan di Tahuna dengan skala intensitas IV MMI, yang artinya getaran terasa oleh banyak orang di dalam rumah.
Sementara di Manado, gempa dirasakan pada skala II MMI, atau hanya sebagian orang yang merasakannya, dan benda-benda ringan tampak bergoyang.
Daryono menjelaskan, hingga pukul 09.14 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Daryono mengingatkan masyarakat agar tetap waspada namun tidak panik menghadapi situasi ini. "Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya.
BMKG juga meminta warga menjauh dari bangunan yang rusak atau retak akibat gempa, serta melakukan pemeriksaan terhadap kondisi bangunan tempat tinggal sebelum kembali masuk.
Baca Juga : Fenomena Hari Tanpa Bayangan Mulai Terjadi di Jatim, Ini Daftar Wilayah dan Jadwal Lengkapnya
Selain imbauan kepada masyarakat, BMKG juga menyerukan agar pemerintah daerah di wilayah terdampak segera mengambil langkah mitigasi sesuai tingkat status masing-masing.
"Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status ‘awas’ diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi menyeluruh," jelas Daryono.
Ia menambahkan, daerah yang berada pada status “siaga” diharapkan segera melakukan evakuasi terbatas. Sedangkan wilayah dengan status “waspada” perlu mengimbau masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
"Pemda dengan status ‘waspada’ diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai," pungkas Daryono.