JATIMTIMES - Banjir menerjang Jalan Diponegoro, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu, Rabu (15/10/2025). Banjir ini mejadi yang ketiga kalinya dalam kurun satu tahun terakhir akibat derasnya hujan yang melanda.
Hujan deras yang bertahan cukup lama membuat volume air tinggi yang tidak mampu ditampung aliran drainase di Jalan Diponegoro. Terlebih air membawa sampah sehingga menutup sejumlah drainase, akibatnya meluber dengan deras pada jalan.
Pada saat kejadian, kendaraan pun tidak bisa melintas, karena derasnya arus air. Air meluap ke jalan setinggi kurang lebih 15 cm dengan arus deras. Membuat dua pengendara sepeda motor jatuh dan terbawa arus akibat berusaha menerjang banjir.
Baca Juga : Acara Xpose Uncensored Bikin Marah Wabup Malang, Desak Hak Siar Trans7 Dicabut
Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Suwoko mengatakan banjir terjadi dipicu hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi di wilayah Kota Batu. Air pun meluap akibat tersumbatnya saluran drainase di beberapa titik.
“Mulanya ada tiga titik menyebabkan terjadinya banjir di Jalan Diponegoro, Desa Mojorejo. Kemudian didapati empat drainase yang tersumbat,” ungkap Suwoko, Kamis (16/10/2025).
Saat itu terdapat dua pengendara yang mencoba menerjang, beruntung saat terjatuh keduanya beserta kendaraannya selamat. Akibat banjir juga berdampak sejumlah rumah warga dan fasilitas umum.
“Dampak lainnya satu rumah milik Ita Wahyuni tergenang, satu warung kopi milik Ali Aji tergenang, SDN Mojorejo 01 tergenang dan plengsengan teknis drainase ambrol sepanjang 6 meter. Serta delapan orang terdampak,” imbuh Suwoko.
Pasca hujan reda, petugas dan warga bahu membahu melakukan pembersihan saluran drainase yang tersumbat tumpukan sampah. Kemudian mengevakuasi sepeda motor yang terseret masuk ke saluran drainase mengunakan alat berat
Baca Juga : Visum Psikiatri Jadi Langkah Lanjutan Sahara usai Laporkan Dugaan Pelecehan Seksual
Menurutnya langkah ke depan yang segera harus dilakukan dengan normalisasi aliran drainase. Juga prbaikan plengsengan teknis yang ambrol. “Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di saluran drainase agar kejadian serupa tidak terulang,” imbau Suwoko.
Kejadian ini menambah daftar terjadinya banjir cukup parah di sana. Pada kejadian pertama dan kedua terjadi pada Januari 2025 silam, berselang sembilan bulan kembali terjadi.
“Kejadian ini merupakan ketiga kalinya selama 2025, dengan kejadian pertama pada 1 Januari dan kedua pada 22 Januari,” tutup Suwoko.
