JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) terus mendorong tumbuhnya budaya literasi di tengah masyarakat. Salah satu upayanya diwujudkan lewat kegiatan Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi bagi satuan pendidikan dasar dan masyarakat belum lama ini.
Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi bagian dari program “Gemar Membaca” yang rutin digelar setiap tahun. Dalam kesempatan kali ini, pihaknya melibatkan anak-anak dari jenjang TK dan PAUD yang telah memiliki rumah pintar atau perpustakaan masyarakat.
Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Jatim Soroti Pengangguran dan Tantangan Digital Anak Muda di Hari Sumpah Pemuda
“Tahun ini, kami mendapat bantuan dari Perpustakaan Nasional untuk 20 perpustakaan kelurahan. Masing-masing kelurahan menerima satu rak dan 1.000 buku. Tahun depan ditargetkan bertambah 25 kelurahan, sehingga pada akhir 2027 seluruh 57 kelurahan di Kota Malang sudah memiliki perpustakaan,” terang Yayuk.
Ia menjelaskan, buku-buku yang disalurkan mayoritas diperuntukkan bagi anak usia TK dan SD. Meski tergolong kecil, seluruh perpustakaan masyarakat mendapat pendampingan dari Dispussipda dalam pengelolaan hingga pengembangan koleksi buku.
“Kalau perpustakaan masyarakatnya aktif, kami akan usulkan tambahan bantuan buku lagi ke Perpustakaan Nasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Yayuk mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat Kota Malang kini menunjukkan tren positif. Indeks kegemaran membaca yang semula berada di peringkat 12 Jawa Timur, kini melonjak ke posisi dua di bawah Kota Surabaya.
“Nilai kita naik dari 64 menjadi 83. Itu bukti bahwa semangat literasi masyarakat terus tumbuh,” ujarnya.
Baca Juga : Atlet dan Pemuda Berprestasi di Kabupaten Malang Terima Penghargaan, Wabup: Jangan Takut Bermimpi Besar
Kenaikan tersebut tak lepas dari berbagai program yang dijalankan Dispussipda, termasuk penguatan literasi di wilayah pinggiran. Pada 2024, pihaknya juga telah membentuk 15 perpustakaan masyarakat yang terbukti memberi dampak besar pada peningkatan indeks literasi.
“Komunitas literasi juga kami libatkan aktif dalam kegiatan di perpustakaan masyarakat. Harapannya, budaya membaca ini bisa mengakar di semua lapisan warga,” pungkas Yayuk.
