JATIMTIMES - Momentum musim libur akhir tahun kerap terjadi peningkatan aktivitas wisata di Kota Batu. Pemetaan dilakukan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mitigasi bencana. Salah satunya dilakukan Polres Batu dengan meninjau titik rawan longsor untuk mewaspadai bencana di jalur wisata.
Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata membenarkan hal tersebut. Pihaknya belum lama ini didampingi Pejabat Utama (PJU) Polres Batu, jajaran Polsek Bumiaji, serta Perangkat Desa Sumberbrantas, telah melaksanakan update situasi dan koordinasi antisipasi potensi tanah longsor di kawasan tersebut.
Baca Juga : Hadiri Road Show Klinik Investasi Keliling (KLIK), Ini Pesan Ketua DPRD Magetan
Menurut Andi, upaya pemetaan tersebut bukan sekadar inspeksi rutin. Melainkan peran proactive policing dan perlindungan masyarakat di luar tugas penegakan hukum.
"Dalam konteks daerah wisata seperti Batu, jaminan keamanan dan keselamatan tidak hanya menyangkut penanganan kriminalitas, tetapi juga kesiapan menghadapi ancaman alam," ungkapnya, Selasa (2/12/2025).
Peninjauan dilakukan kemarin, Senin (1/12/2025). Pihaknya mendapati situasi cuaca ekstrem beberapa waktu terakhir kerap mengintai masyarakat Desa Sumberbrantas. Yang mana, secara geografis berada di wilayah perbukitan dan menjadi salah satu akses jalur, memerlukan perhatian khusus.
"Tujuanbya untuk mendapatkan gambaran langsung, mengkaji ulang titik-titik kritis, dan menyelaraskan langkah dengan seluruh stakeholder, termasuk pemerintah desa, untuk memastikan rencana kontinjensi benar-benar siap," papar Andi.
Dari sisi kepolisian, Andi menekanky bahwa upaya ini integral dengan tugas Polri untuk menjamin keamanan dan kelancaran aktivitas masyarakat. Terlebih, Desa Sumberbrantas dilintasi oleh jalur penghubung Batu-Mojokerto yang merupakan jalur alternatif dan digunakan oleh wisatawan serta angkutan.
Baca Juga : Jukir di Kota Batu Minta Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Ia menambahkan, potensi gangguan akibat bencana alam tidak hanya berdampak pada keselamatan warga, tetapi juga pada sektor pariwisata dan perekonomian lokal. Dirinya ingin memastikan bahwa setiap potensi risiko dapat terdeteksi dini.
Proses pemetaan lapangan, sambungnya, meliputi peninjauan kondisi tebing dan lereng, pemeriksaan infrastruktur jalan, serta identifikasi titik-titik yang memerlukan penanganan segera. Polres Batu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut waspada dan aktif berpartisipasi dalam sistem kesiapsiagaan bencana.
"Poin terpenting adalah sistem peringatan dini dan jalur evakuasi yang harus dipahami oleh seluruh warga dan pengguna jalan," tambah Kapolres.
