free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Rapor sebagai Cermin Proses: Kepala MTsN 1 Kota Malang Tekankan Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

19 - Dec - 2025, 15:23

Placeholder
Pengambilan raport di MTsN 1 Kota Malang (ist)

JATIMTIMES - Pembagian rapor semester ganjil di MTsN 1 Kota Malang, Jumat, (19/12/2025), tidak ditempatkan sebagai seremoni rutin yang berhenti pada angka. Di madrasah ini, rapor diperlakukan sebagai cermin proses, merekam kerja keras, dinamika belajar, dan fase tumbuh anak yang tak selalu linier. Ribuan wali murid hadir silih berganti, membawa satu tujuan yang sama: memahami perkembangan anak secara utuh.

Kepala MTsN 1 Kota Malang, Dra. Erni Qomaria Rida, M.Pd, menegaskan bahwa sekolah memandang kehadiran orang tua sebagai bentuk partisipasi aktif, bukan sekadar kewajiban administratif. Ia menekankan, madrasah tidak mempersoalkan siapa yang hadir, ayah, ibu, atau keduanya, selama ada keterlibatan nyata dari keluarga.

1

“Setiap orang tua punya kondisi yang berbeda. Ada yang bisa hadir berdua, ada yang satu orang karena bekerja. Kami tidak memaksakan. Yang terpenting adalah dukungan dan komunikasi,” ujarnya. 

Baca Juga : Libur Sekolah di Jawa Timur Dimulai Kapan? Ini Jadwal Lengkap Akhir Tahun 2025

Menurut Erni, banyak wali murid MTsN 1 Kota Malang berasal dari luar kota dengan mobilitas kerja tinggi. Realitas itu menjadi pertimbangan sekolah dalam membangun pendekatan yang lebih manusiawi dan realistis.

Ia menyebut partisipasi orang tua, termasuk ayah, berada di kisaran 40–50 persen. Angka tersebut, kata dia, tidak dibaca secara kaku. Dalam berbagai kegiatan dan komunikasi sekolah, dukungan wali murid dinilai stabil dan berkelanjutan.

“Bagi kami, kehadiran itu bukan soal statistik. Yang kami lihat adalah konsistensi dukungan. Selama ini, ketika sekolah membutuhkan kolaborasi, orang tua selalu responsif. Itu yang penting,” katanya. 

Pembagian rapor kali ini diikuti sekitar 1.185 wali murid dari kelas VII, VIII, dan IX. Wakil Kepala Bidang Akademik, Dr. Luluk Hariroh, S.Pd., M.Si, menjelaskan bahwa teknis pelaksanaan dirancang agar informasi tidak terpotong dan wali murid benar-benar memahami konteks pembelajaran. Proses dibagi menjadi tiga sesi berdasarkan jenjang kelas, dan setiap sesi diawali pemaparan kebijakan madrasah di aula sebelum wali murid menuju kelas masing-masing.

“Respons wali murid sangat positif. Mereka datang dengan keinginan mengetahui proses belajar anaknya, bukan hanya hasil akhirnya,” kata Luluk. 

Ia menegaskan bahwa dalam Kurikulum Merdeka, rapor tidak lagi memuat sistem peringkat. Penilaian berfokus pada capaian kompetensi, sehingga setiap anak dinilai berdasarkan perkembangan dirinya sendiri, bukan dibandingkan dengan siswa lain.

Baca Juga : Pilihan Lagu Anak di Tengah Ramainya Musik Populer

Pesan yang disampaikan sekolah kepada wali murid pun tegas dan lugas. Rapor bukan vonis, melainkan bahan refleksi. Jika hasil belajar sesuai harapan, orang tua diminta memberi apresiasi secara wajar agar anak tetap rendah hati. Sebaliknya, jika hasilnya belum maksimal, pendekatan yang dianjurkan adalah dialog dan pendampingan, bukan tekanan apalagi kemarahan. 

2

Ia menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak agar rapor menjadi alat evaluasi yang sehat dan konstruktif. “Anak-anak ini masih belajar, masih berproses. Mereka butuh bimbingan, bukan dimarahi,” ujar Luluk.

Sejalan dengan itu, Kepala Madrasah Erni Qomaria Rida kembali menegaskan bahwa pendidikan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Peran keluarga tetap krusial, terutama dalam membangun karakter, kedisiplinan, dan kepercayaan diri anak. “Sekolah dan orang tua harus satu arah. Kalau di rumah dan di sekolah pesannya berbeda, anak yang bingung,” katanya.

Melalui pembagian rapor ini, MTsN 1 Kota Malang menegaskan posisinya: pendidikan adalah kerja bersama. Ketika orang tua hadir, mendengar, dan terlibat, rapor tidak lagi menjadi momok. Ia berubah menjadi peta, menunjukkan perjalanan yang sudah dilalui dan arah yang perlu diperkuat ke depan. Dan di sanalah, pendidikan menemukan maknanya yang paling jujur.


Topik

Pendidikan MTSN 1 kota malang Erni qomaria Rida kasek MTSN 1 malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sidoarjo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan