free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Gula Kelapa Ngoran Naik Kelas, Berkat Sentuhan Model JEMPOL Unisba Blitar

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Dede Nana

12 - Sep - 2025, 16:19

Placeholder
Dosen Unisba Blitar, Anita Reta Kusumawijayanti, memaparkan strategi branding Model JEMPOL kepada perajin gula kelapa dalam kegiatan FGD di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. (Foto: Ist)

JATIMTIMES – Desa Ngoran di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, sejak lama dikenal sebagai salah satu sentra gula kelapa. Aroma manis khas produk olahan dari nira kelapa itu sudah mewarnai denyut ekonomi warga sejak masa pra-kemerdekaan. Namun, di tengah derasnya arus persaingan pasar modern, produk lokal yang otentik ini kerap tertinggal.

Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar hadir dengan jawaban. Melalui skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) dari Kemendikbudristek, tim dosen Unisba menggagas strategi branding inovatif bernama Model JEMPOL. Akronim ini merangkum enam langkah penting: Jelajah Pasar, Eksplorasi Identitas, Merek, Promosi, Olah Pelanggan, dan Loyalitas.

Baca Juga : Layanan Cetak KTP-El Lancar di 22 Kecamatan, Dispendukcapil Blitar Hampir Sapu Bersih Target Nasional

Ketua tim PDP, Anita Reta Kusumawijayanti, dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unisba Blitar, menuturkan bahwa gagasan ini lahir dari kondisi riil perajin. “Selama ini gula kelapa hanya dijual kiloan dalam plastik di pasar tradisional. Padahal Desa Ngoran punya sejarah panjang sebagai sentra gula kelapa. Agar mampu bersaing di pasar modern, diperlukan strategi branding yang terarah, baik dari segi kemasan maupun pemasaran,” jelasnya.

Observasi tim peneliti bersama anggota lain, Sutowo dari Prodi Ilmu Administrasi Negara dan Dwi Lailatus Saadah, menemukan pola lama yang masih mengakar: sebagian besar perajin menjual gula kelapa kepada pengepul. Produk dijajakan dalam bentuk cetakan besar, tanpa merek, dengan kemasan seadanya.

“Minimnya kesadaran akan pentingnya branding membuat gula kelapa Ngoran kurang menonjol. Padahal kualitasnya khas, dengan rasa manis alami bercampur gurih yang sulit ditandingi,” ungkap Sutowo dalam diskusi kelompok terarah (FGD) di Balai Desa Ngoran.

Selain persoalan kemasan, para perajin juga belum memanfaatkan kanal pemasaran digital. Media sosial dan platform niaga daring masih terasa asing bagi sebagian besar pelaku usaha. Akibatnya, jangkauan penjualan tetap terbatas di pasar lokal. “Model JEMPOL dihadirkan agar produk bisa dikenal lebih luas tanpa meninggalkan tradisi,” tegas Anita Reta.

Apa yang dipetakan tim peneliti Unisba terbukti nyata di lapangan. Siti Rosidah, salah satu perajin, mengakui selama ini ia hanya menjual gula kelapa dalam ukuran besar di pasar sekitar. “Kami biasanya bikin gula lalu dijual kiloan. Kalau soal merek dan kemasan yang menarik, kami belum punya. Mau jual di medsos juga belum terbiasa,” ujarnya.

Hal senada datang dari Tedy, perajin berskala lebih besar. Ia bertahan menggunakan sebutan “gula kelapa” meski di pasaran nama “gula aren” lebih populer. “Rasanya gula kelapa Ngoran otentik, ada gurihnya, tapi orang luar jarang tahu. Kalau ada merek dan kemasan bagus, bisa saja masuk toko besar atau dijual online,” katanya.

Testimoni para perajin ini mempertegas urgensi inovasi branding. Model JEMPOL hadir bukan sekadar teori, melainkan strategi aplikatif yang merangkul nilai tradisi sekaligus membuka pintu ke pasar modern.

Kegiatan PDP tahun 2025 ini bukan hanya memberi manfaat langsung bagi masyarakat Desa Ngoran. Bagi Unisba Blitar, program ini memperkokoh peran perguruan tinggi dalam pembangunan daerah.

Menurut Anita, keterlibatan dosen lintas prodi menjadi modal penting untuk menghasilkan solusi yang komprehensif. Pendekatan komunikasi berpadu dengan administrasi publik, menghasilkan rekomendasi yang tidak hanya menyentuh aspek visual kemasan, tetapi juga strategi pemasaran jangka panjang.

Lebih jauh, riset ini membuka ruang kolaboratif. Mahasiswa bisa terlibat dalam program magang, terjun langsung membantu perajin, sekaligus belajar bagaimana riset akademik bertransformasi menjadi solusi nyata. “Kegiatan ini juga mendukung capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas, terutama dalam pengabdian kepada masyarakat,” ujar Dwi Lailatus Saadah.

Unisba

Blitar dikenal sebagai daerah dengan kekayaan budaya dan produk unggulan yang beragam. Gula kelapa Ngoran hanyalah salah satunya. Dengan Model JEMPOL, Unisba Blitar tidak sekadar memperkenalkan strategi pemasaran, tetapi juga berupaya menjaga identitas lokal agar tidak tergilas homogenisasi pasar.

Baca Juga : Melalui Kokurikuler di Wisata Edukasi, MTsN 2 Kota Malang Wujudkan Belajar Berbasis Pengalaman

Branding dalam kacamata Unisba bukan berarti meninggalkan tradisi. Justru, identitas lokal menjadi titik jual utama. Eksplorasi identitas dalam Model JEMPOL memastikan bahwa setiap kemasan gula kelapa Ngoran merefleksikan sejarah panjang dan kearifan lokal.

Langkah Unisba Blitar sejalan dengan arah pembangunan yang menempatkan perguruan tinggi sebagai pusat inovasi. Pemerintah mendorong kampus untuk tidak hanya menjadi menara gading, melainkan motor penggerak perubahan.

Dengan dukungan pendanaan dari Kemendikbudristek, kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi pendidikan, pemerintahan, dan pembangunan. Desa Ngoran memperoleh nilai tambah, sementara Unisba Blitar mempertegas komitmen sebagai kampus yang hadir untuk masyarakat.

Tantangan berikutnya adalah keberlanjutan. Model JEMPOL membuka jalan, tetapi perlu konsistensi dari perajin, dukungan pemerintah daerah, serta peran aktif generasi muda. Jika sinergi ini berjalan, bukan tidak mungkin gula kelapa Ngoran bisa menembus pasar nasional bahkan global.

“Ini langkah awal. Kami berharap perajin bisa terus mengembangkan diri, sementara Unisba tetap hadir mendampingi. Tujuannya sederhana: gula kelapa Ngoran naik kelas, tradisinya lestari, ekonominya menguat,” pungkas Anita Reta.

Dengan pijakan akademik yang kuat, suara perajin yang tulus, serta dukungan pemerintah, gula kelapa Ngoran kini bersiap melangkah dari pasar tradisional menuju rak modern. Dari Blitar, manisnya gula kelapa akan mengalir lebih jauh berkat sentuhan Model JEMPOL dari Unisba Blitar.

 


Topik

Pendidikan gula kelapa sentra gula kelapa unisba blitar inovasi jempol gula aren blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sidoarjo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana