JATIMTIMES - Nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Kepulauan Kangean menggelar aksi penolakan terhadap rencana pembangunan tambang migas PT. Kangean Energy Indonesia (KEI) di peraian Kangean, pada Selasa (16/09/2025).
Diketahui, Miftahul Anam tampak memimpin nelayan Kangean bagian selatan, sementara bagian utara dipimpin oleh Akhmad Yani.
Baca Juga : Rangkaian SNPMB 2026 Resmi Dimulai, Ini Jadwal Registrasi Akun Siswa dan Sekolah
Mereka menggunakan sejumlah perahu tradisional untuk mendatangi kapal yang diduga hendak melakukan survei seismik di perairan Kangean.
Selain itu, demonstran terlibat kejar-kejaran dengan kapal tersebut guna mengusir perusahaan yang dinilai akan merusak ekosistem laut dan mengancam mata pencaharian masyarakat di kepulauan.
“Kita usir mereka dari tanah kita ini,” teriak salah satu orator, di tengah perairan pulau Kangean.
Adapun tuntutan yang dilayangkan para demonstran:
1. Menghentikan rencana tambang migas di laut maupun darat di Kepulauan Kangean.
2. Melindungi lingkungan serta hak masyarakat sebagaimana terlampir dalam UU Nomor 32 Tahun 2019.
3. Mendesak pihak Syahbandar Kangean agar tidak mengizinkan kapal survei seismik 3D berlabuh di Kangean.
Baca Juga : Ribuan Driver Ojol Gelar Aksi 17 September 2025, Ini 7 Tuntutan Lengkap ke Pemerintah
4. Mendesak perusahaan agar bertanggung jawab terhadap perubahan sosial masyarakat di Kangean dan mengembalikannya seperti semula.
5. Menuntut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi agar menghentikan seluruh aktivitas kapal survei seismik 3D di perairan Kangean.
6. Mendesak Menteri Kelautan dan Perikanan untuk bertindak dan mengaudit PT KEI yang berniat mengeksplorasi migas di pulau Kangean yang tergolong pulau kecil.
7. Menuntut pemerintah agar mendengar suara warga dan melindungi kepentingan masyarakat.
