JATIMTIMES - Spatula termasuk peralatan dapur yang hampir selalu dipakai setiap hari, mulai dari mengaduk tumisan, membalik telur, hingga mengolah makanan untuk keluarga tercinta. Namun, tanpa disadari, spatula yang salah justru bisa menjadi ancaman tersembunyi bagi kesehatan.
Bukan hanya merusak cita rasa masakan, bahan spatula tertentu bahkan dapat melepaskan zat kimia berbahaya yang berpotensi mengganggu hormon, memicu masalah metabolik, hingga meningkatkan risiko penyakit serius.
Baca Juga : Pemkab Malang Gelar Peningkatan Kapasitas 75 Kader IMP Kecamatan Singosari Bersama DPRD
Karena itulah, memahami perbedaan antara spatula yang aman dan yang berbahaya bukan sekadar urusan peralatan dapur, tetapi bagian penting dalam menjaga keamanan makanan dan kesehatan keluarga di setiap hidangan yang disajikan.
Ahli biomedik dari IPB University Benedikta Diah Saraswati SSi MBiomed memberikan panduan penting untuk mengenali ciri-ciri spatula yang aman dan yang berpotensi membahayakan kesehatan.
1. Kenali Ciri-Ciri Spatula yang Berbahaya
Menurut Diah, spatula silikon sebenarnya termasuk bahan yang aman. Namun, banyak produk murah di pasaran yang ternyata tidak terbuat dari silikon murni, melainkan dicampur plastik. Hal ini membuatnya rentan melepaskan zat berbahaya saat terkena suhu tinggi.
Tanda-tanda Spatula Silikon yang Tidak Aman:
• Harganya sangat murah
• Mudah berubah warna
• Mengeluarkan bau kimia tajam
• Saat ditekuk berubah menjadi warna putih atau terlihat retak
Perubahan warna ini menunjukkan adanya campuran plastik. Silikon murni tidak akan berubah warna meskipun ditekuk.
Untuk memastikan keamanannya, pilih spatula silikon bersertifikat food grade, berlabel BPA-free, Phthalate-free, dan sebaiknya memiliki keterangan Platinum-cured silicone, yang lebih stabil dan aman untuk memasak.
2. Bahan Spatula yang Aman Digunakan
Diah menjelaskan bahwa silikon murni memiliki ketahanan panas hingga ±250°C, stabil secara kimiawi, dan tidak mengandung bahan toksik seperti BPA, PVC, maupun phthalate.
Selain silikon, beberapa bahan lain juga dinilai aman:
- Kayu dan Bambu
Mengandung sifat antimikroba alami
Cocok untuk memasak suhu rendah–sedang
Tidak merusak permukaan wajan antilengket
- Stainless Steel
Ideal untuk memasak pada suhu tinggi
Tahan lama dan mudah dibersihkan
Namun, tidak disarankan digunakan pada wajan antilengket karena dapat merusak lapisannya.
Rekomendasi Kombinasi untuk Dapur Rumah
- Silikon food grade → untuk wajan antilengket
- Kayu atau bambu → untuk masakan suhu sedang
- Stainless steel → untuk memasak suhu tinggi tanpa wajan antilengket
3. Hindari Spatula Plastik, Ini Alasannya
Spatula plastik paling rentan mengalami thermal degradation atau kerusakan akibat panas. Ketika terpapar suhu tinggi, plastik dapat melepaskan berbagai zat kimia berbahaya ke dalam makanan.
Zat Berbahaya yang Berpotensi Terlepas dari Plastik
• Bisphenol A (BPA)
• Phthalate
• Formaldehida
• Amina aromatik
• Senyawa monomer seperti styrene, ethylene, dan propylene
Bahan-bahan tersebut dikenal sebagai pengganggu hormon (endocrine disruptors) yang dapat memicu:
• Gangguan kesuburan
• Masalah perkembangan janin
• Resistensi insulin
• Risiko kanker
• Efek neurotoksik
Tidak hanya itu, plastik yang meleleh juga dapat melepaskan mikroplastik yang bisa ikut masuk ke tubuh. Partikel ini dapat menembus dinding usus, masuk ke aliran darah, dan mengendap di jaringan tubuh sehingga memicu:
• Stres oksidatif
• Peradangan kronis
• Gangguan metabolisme
Memilih spatula tidak boleh sembarangan. Pastikan memilih bahan yang aman, terutama silikon food grade, kayu, bambu, atau stainless steel yang sesuai kebutuhan. Hindari spatula plastik, apalagi yang murah dan mudah rusak, karena risiko zat kimia yang dilepaskan sangat tinggi. Perlengkapan masak yang aman akan membantu menjaga kesehatan keluarga dalam jangka panjang.
