free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Makna dan Tradisi Hari Diwali 21 Oktober, Festival Cahaya yang Dirayakan di Seluruh Dunia

Penulis : Mutmainah J - Editor : Dede Nana

20 - Oct - 2025, 09:37

Placeholder
Ilustrasi hari Diwali. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Hari Diwali 2025 atau Festival Cahaya akan dirayakan pada Selasa, 21 Oktober 2025. Perayaan tahunan umat Hindu ini menjadi salah satu festival paling megah dan bermakna di dunia. Diwali bukan sekadar pesta lampu dan kembang api, melainkan simbol kemenangan cahaya atas kegelapan, kebaikan atas kejahatan, serta harapan atas kesulitan.

Umat Hindu di seluruh dunia merayakan momen ini dengan penuh sukacita — rumah-rumah dihiasi lampu tanah liat (diyas), lilin, dan pola rangoli berwarna-warni. Keluarga berkumpul, berdoa di kuil, berbagi makanan manis, dan menyalakan kembang api yang menerangi langit malam.

Baca Juga : ‎PCNU Surabaya Gelar Malam Puncak Hajatan Nusantara dan Siapkan Istighosah Kubro pada HSN 2025

Makna dan Asal-Usul Hari Diwali

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Diwali telah dirayakan selama berabad-abad dan memiliki akar dari berbagai tradisi lokal di India.

Catatan tertua mengenai festival ini ditemukan dalam Kamasutra karya Vatsyayana pada abad ke-3 Masehi, yang menyebutnya sebagai Yaksharatri, atau malam penghormatan terhadap roh alam yang dipimpin Kubera, dewa kekayaan.

Tradisi ini kemudian berkembang dan dicatat dalam berbagai teks kuno seperti:

• Purana (400–1500 M)

• Nilamata Purana dari Kashmir (abad ke-7)

• Karya Jain Yashastilaka (abad ke-10)

• Catatan al-Bīrūnī (abad ke-11) tentang budaya India

Dalam kisah Hindu, Diwali memiliki beragam versi makna:

- Di India Utara, festival ini merayakan kembalinya Rama ke Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana.

- Di India Selatan, menandai kemenangan Krishna atas raksasa Narakasura.

- Di Bengal, Diwali dipersembahkan untuk Dewi Kali.

Sementara sebagian umat memaknainya sebagai hari lahir Dewi Lakshmi, simbol kekayaan dan keberuntungan.

Meski berbeda versi, esensi Diwali tetap sama: menyebarkan cahaya, kebajikan, dan kasih sayang.

Lima Hari Perayaan Diwali dan Maknanya

Perayaan Diwali berlangsung selama lima hari penuh, dan masing-masing hari memiliki arti serta ritual tersendiri.

1. Dhanteras (Sabtu, 18 Oktober 2025)

Hari pertama menandai awal festival dan dianggap membawa keberuntungan untuk kekayaan dan kemakmuran.

Umat Hindu membersihkan rumah, menghiasnya dengan diyas, bunga, dan rangoli, serta membeli perhiasan emas kecil sebagai simbol kesejahteraan.

Hari ini juga merupakan saat untuk berdoa kepada Dewi Lakshmi dan Dewa Kubera.

2. Kali Chaudas / Naraka Chaturdashi (Minggu, 19 Oktober 2025)

Hari kedua berfokus pada pembersihan diri dan rumah dari energi negatif.

Umat menyembah Dewi Kali, yang dipercaya menghancurkan kejahatan dan penyakit.

Hari ini juga memperingati kemenangan Krishna atas raksasa Narakasura serta menjadi waktu untuk mendoakan arwah leluhur.

3. Lakshmi Puja (Senin malam, 20 Oktober – Selasa, 21 Oktober 2025)

Ini adalah puncak perayaan Diwali.

Keluarga berdoa kepada Dewi Lakshmi untuk memohon kemakmuran, keberuntungan, dan kebahagiaan.

Rumah dipenuhi cahaya, musik, dan aroma manis dari hidangan tradisional.

Masyarakat juga menyalakan kembang api, berbagi hadiah, dan mengunjungi kerabat.

4. Govardhan Puja / Bali Pratipada (Rabu, 22 Oktober 2025)

Hari keempat memperingati kisah Dewa Krishna yang mengangkat Bukit Govardhan untuk melindungi rakyat dari hujan badai kiriman Dewa Indra.

Di India Utara, perayaan ini disebut Govardhan Puja, sedangkan di Selatan dikenal sebagai Bali Pratipada.

Pedagang biasanya membuka buku rekening baru, melambangkan awal keberuntungan finansial.

5. Bhai Dooj / Bhai Tika (Kamis, 23 Oktober 2025)

Hari terakhir Diwali merayakan ikatan kasih antara kakak dan adik.

Saudari memberikan doa dan tanda suci di dahi saudara laki-lakinya, sementara sang saudara memberi hadiah sebagai ungkapan kasih dan perlindungan.

Tradisi ini memperkuat nilai kekeluargaan dan persaudaraan.

Baca Juga : Ramalan Zodiak 20 Oktober 2025: Hari yang Cocok untuk Menyusun Rencana Baru

Perayaan Diwali di Berbagai Negara

Walaupun berasal dari India, Diwali kini telah menjadi festival global. Banyak negara mengakuinya sebagai hari libur resmi dan merayakannya secara meriah.

1. India

Sebagai negara asal, India menetapkan Diwali sebagai hari libur nasional.

Seluruh kantor pemerintahan, sekolah, dan pasar saham tutup.

Menariknya, pasar saham Bombay Stock Exchange (BSE) menggelar Muhurat Trading, simbol doa untuk keberuntungan finansial di tahun mendatang.

2. Nepal

Di Nepal, Diwali dikenal sebagai Tihar dan berlangsung selama lima hari.

Setiap hari memiliki makna unik — termasuk penghormatan pada anjing dan sapi, hewan suci dalam agama Hindu.

3. Malaysia

Di Malaysia, perayaan ini disebut Deepavali dan menjadi hari libur di negara bagian seperti Kuala Lumpur, Selangor, Penang, dan Johor.

Rumah-rumah warga Hindu dihiasi lentera, sementara kuil mengadakan doa bersama dan berbagi makanan tradisional.

4. Singapura

Pemerintah Singapura menetapkan Deepavali sebagai Hari Libur Umum Nasional.

Wilayah Little India menjadi pusat perayaan, dipenuhi lampu warna-warni dan parade budaya.

5. Sri Lanka

Di Sri Lanka, Deepavali juga merupakan hari libur nasional, terutama bagi umat Tamil Hindu.

Umat menyalakan lampu minyak di rumah dan kuil, serta melakukan doa bersama untuk keberuntungan dan kedamaian.

6. Fiji, Trinidad & Tobago, Guyana, dan Mauritius

Negara-negara ini menjadikan Diwali sebagai hari libur nasional, mengingat banyaknya diaspora India di sana.

Perayaan dilakukan dengan kembang api, tarian budaya, dan festival kuliner khas India.

Negara yang Tidak Menetapkan Diwali Sebagai Hari Libur Nasional

1. Indonesia

Meski bukan hari libur nasional, umat Hindu di Indonesia tetap merayakan Diwali, terutama di Medan dan Jakarta.

Kuil-kuil dihiasi cahaya dan doa bersama digelar untuk memohon keberuntungan. Pemerintah Indonesia menghormati tradisi ini sebagai bagian dari keberagaman budaya nasional.

2. Amerika Serikat dan Inggris

Perayaan Diwali semakin populer di kota besar seperti New York dan London.

Pemerintah daerah memberikan izin untuk festival cahaya di taman kota, lengkap dengan lampu-lampu hias dan pertunjukan budaya India.

3. Kanada dan Australia

Walau bukan hari libur nasional, komunitas India dan Sikh di kedua negara ini rutin menggelar festival besar di kuil dan pusat komunitas.

Beberapa perusahaan bahkan memberikan cuti khusus bagi karyawan Hindu yang merayakan Diwali.

Hari Diwali 2025 akan menjadi momen penuh sukacita dan makna spiritual.

Lebih dari sekadar festival cahaya, Diwali mengajarkan nilai perdamaian, persaudaraan, kebajikan, dan harapan baru.

Di mana pun dirayakan — baik di India, Asia Tenggara, hingga Eropa dan Amerika — pesan utamanya tetap sama: cahaya akan selalu menang atas kegelapan.


Topik

Serba Serbi hari diwali festival cahaya sejarah hari diwali



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sidoarjo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Dede Nana